Nizar Z. Alhilal

Minggu, 14 November 2021

Dan Penduduk Surgapun Bertani

 


Mungkin bagi sebagian orang tak mengira jika di Surga ada petani atau orang yang melakukan kegiatan bercocok tanam. Namun faktanya di Surga sekalipun masih ada Petani. Begitulah kisah yang pernah dituturkan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari. Seperti apa kisahnya? Mari kita simak bersama penuturan beliau berikut ini.

            Pada suatu hari duduklah Rasulullah dan para sahabatnya disebuah majelis, ketika itu hadir pula seorang laki-laki dari kaum Badui. Rasulullah menggatakan bahwa di Surga ada orang yang meminta izin kepada Allah SWT untuk menanam tanaman, entah mengapa orang tersebut tiba-tiba berkeinginan untuk menanam tanaman.

            Kemudian Allah SWT berkata pada orang tersebut “hai fulan mengapa kamu ingin menanam tanaman? Padahal di Surga ini sudah ada semua jenis tanaman, kamu tinggal minta saja pasti keinginanmu akan terkabulkan”. Kemudian orang tersebut pun menjawab “Ya Allah… entah mengapa aku tiba-tiba saja ingin menanam tanaman”.

            Menanam tanaman merupakan salah satu asas dalam islam dan bukan merupakan persoalan yang sepele. Menanam tanaman bukan sebatas aspek ekonomi untuk mencari nafkah saja. Melainkan merupakan aspek ibadah yang bisa berbuah pahala sedekah sampai hari kiamat jika dari tanaman tersebut bisa dinikmati hasilnya oleh manusia, binatang dan burung-burung.

            Kemudian Allah SWT memberikan benih pada orang tersebut seraya berkata “ambilah benih ini wahai fulan kemudian tanamlah seperti yang kau inginkan”. Orang tersebut lantas mengambil benih tersebut dan menanamnya seperti yang dia inginkan.

            Maka Subhanallah tanaman itu pun tumbuh, dengan pertanaman yang sangat cepat. Tinggi tanaman itu pun sejauh mata memandang dan besarnya mencapai sebesar gunung. Dan dengan cepat pula tanaman tersebut bisa berbunga dan berbuah. Kemudian Allah SWT berkata pada orang yang menanam tanaman itu “makanlah buah dari hasil tanaman uang kau tanam tadi, sungguh manusia tidak akan pernah merasa kenyang dengan syahfat nafsunya”.

            Berkatalah orang Badui tadi setelah mendengar kisah dari Rasulullah SAW tersebut “pasti yang meminta kepada Allah untum menanam tanaman tadi adalah orang dari kaum Anshor atau orang Quraisy karena kalangan merekalah yang punya pengetahuan dalam bercocok tanam sedangkan kami kaum Badui hidup Nomaden (berpindah-pindah tempat) dan tidak mengerti perihal bercocok tanam”. Mendengar perkataan dari si Badui Rasulullah SAW pun tersenyum.

            Dari penjelasan tadi dapat kita ketahui bahwa di Surga nanti terdapat kenikmatan yang tiada tara dan tidak ada sedikitpun bandingannya dengan kenikmatan di dunia. Sungguh kenikmatan yang tidak bisa dibayangkan semasa kita hidup di dunia ini.

Sebagaimana yang digambarkan oleh Allah SWT dalam firmanya yang artinya : “Mereka didalamnya (Surga) memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi kami ada tambahannya”. (QS. Qaf : 35). Dan firman Allah yang lainnya dalam surat Fusilat ayat 31 yang artinya “Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya maku memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta”. (QS. Fusilat : 31).

Dengan mengetahui kenikmatan di Surga yang telah Allah SWT janjikan kepada hambanya yang beriman, maka kita seharusnya lebih bersemangat untuk meraih apa yang telah dijanjikan Allah yaitu Surga yang kita kekal didalamnya. Wallahu ‘alam bish showab.

0 komentar:

Posting Komentar