Mungkin bagi sebagian orang tak
mengira jika di Surga ada petani atau orang yang melakukan kegiatan bercocok
tanam. Namun faktanya di Surga sekalipun masih ada Petani. Begitulah kisah yang
pernah dituturkan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari. Seperti apa
kisahnya? Mari kita simak bersama penuturan beliau berikut ini.
Pada suatu
hari duduklah Rasulullah dan para sahabatnya disebuah majelis, ketika itu hadir
pula seorang laki-laki dari kaum Badui. Rasulullah menggatakan bahwa di Surga
ada orang yang meminta izin kepada Allah SWT untuk menanam tanaman, entah
mengapa orang tersebut tiba-tiba berkeinginan untuk menanam tanaman.
Kemudian
Allah SWT berkata pada orang tersebut “hai fulan mengapa kamu ingin menanam
tanaman? Padahal di Surga ini sudah ada semua jenis tanaman, kamu tinggal minta
saja pasti keinginanmu akan terkabulkan”. Kemudian orang tersebut pun menjawab
“Ya Allah… entah mengapa aku tiba-tiba saja ingin menanam tanaman”.
Menanam
tanaman merupakan salah satu asas dalam islam dan bukan merupakan persoalan
yang sepele. Menanam tanaman bukan sebatas aspek ekonomi untuk mencari nafkah
saja. Melainkan merupakan aspek ibadah yang bisa berbuah pahala sedekah sampai
hari kiamat jika dari tanaman tersebut bisa dinikmati hasilnya oleh manusia,
binatang dan burung-burung.
Kemudian
Allah SWT memberikan benih pada orang tersebut seraya berkata “ambilah benih
ini wahai fulan kemudian tanamlah seperti yang kau inginkan”. Orang tersebut
lantas mengambil benih tersebut dan menanamnya seperti yang dia inginkan.
Maka
Subhanallah tanaman itu pun tumbuh, dengan pertanaman yang sangat cepat. Tinggi
tanaman itu pun sejauh mata memandang dan besarnya mencapai sebesar gunung. Dan
dengan cepat pula tanaman tersebut bisa berbunga dan berbuah. Kemudian Allah
SWT berkata pada orang yang menanam tanaman itu “makanlah buah dari hasil
tanaman uang kau tanam tadi, sungguh manusia tidak akan pernah merasa kenyang dengan
syahfat nafsunya”.
Berkatalah orang
Badui tadi setelah mendengar kisah dari Rasulullah SAW tersebut “pasti yang
meminta kepada Allah untum menanam tanaman tadi adalah orang dari kaum Anshor
atau orang Quraisy karena kalangan merekalah yang punya pengetahuan dalam
bercocok tanam sedangkan kami kaum Badui hidup Nomaden (berpindah-pindah
tempat) dan tidak mengerti perihal bercocok tanam”. Mendengar perkataan dari si
Badui Rasulullah SAW pun tersenyum.
Dari
penjelasan tadi dapat kita ketahui bahwa di Surga nanti terdapat kenikmatan
yang tiada tara dan tidak ada sedikitpun bandingannya dengan kenikmatan di dunia.
Sungguh kenikmatan yang tidak bisa dibayangkan semasa kita hidup di dunia ini.
Sebagaimana yang digambarkan oleh
Allah SWT dalam firmanya yang artinya : “Mereka didalamnya (Surga) memperoleh
apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi kami ada tambahannya”. (QS. Qaf : 35).
Dan firman Allah yang lainnya dalam surat Fusilat ayat 31 yang artinya “Kamilah
Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya maku
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang
kamu minta”. (QS. Fusilat : 31).
Dengan mengetahui kenikmatan di
Surga yang telah Allah SWT janjikan kepada hambanya yang beriman, maka kita
seharusnya lebih bersemangat untuk meraih apa yang telah dijanjikan Allah yaitu
Surga yang kita kekal didalamnya. Wallahu ‘alam bish showab.
0 komentar:
Posting Komentar