Petani Profesi Mulia Yang Kini Ditinggalkan
Apa yang ada dalam benak kita ketika kita mendengar kata petani? Kebanyakan orang berpikiran bahwa petani adalah sebuah profesi yang dipandang sebelah mata. Petani identik dengan kalangan masyarakat menengah kebawah, miskin dan hidupnya susah.
Dan Penduduk Surgapun Bertani
Mungkin bagi sebagian orang tak mengira jika di Surga ada petani atau orang yang melakukan kegiatan bercocok tanam. Namun faktanya di Surga sekalipun masih ada Petani.
3
Simba merupakan sebuah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus unit Kegiatan kajian Islam Universitas Muhammadiyah Gresik (LDK-UKKI UMG).
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Minggu, 14 November 2021
Budidaya Tanaman Cabai Rawit
1. Syarat tumbuh tanaman cabai
Curah hujan ideal untuk tanaman cabai adalah 750-1.250 mm/tahun. Tanaman cabai cocok hidup di daerah dengan kelembaban 70-80% (Kristina, 2011). Suhu ideal untuk tanaman cabai adalah 210-280C (Setiadi, 1986 dalam Kristina). Tanaman cabai cocok ditanam di tempat terbuka dengan penyinaran cahaya matahari 8 jam perhari (Kristina, 2011). Cabai akan tumbuh optimal di tanah regosol dan andosol, cabai membutuhkan tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara (Khristina, 2011). Tanaman cabai dapat tumbuh pada pH 5-7, tanaman cabai dapat tumbuh optimal pada pH 5,5-6,8. (Khristina 2011).
Mengenal Tanaman Cabai Rawit
Menurut Simpson (2010), klasifikasi cabai rawit adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum frutescens L.
Seperti tanaman yang lainnya, tanaman cabai mempunyai bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
1. Akar
Menurut (Harpenas, 2010 dalam Devi ), cabai adalah tanaman semusim yang berbentuk perdu dengan perakaran akar tunggang. Sistem perakaran tanaman cabai agak menyebar, panjangnya berkisar 25-35 cm. Akar tanaman cabai tumbuh tegak lurus ke dalam tanah, berfungsi sebagai penegak pohon yang memiliki kedalaman ± 200 cm serta berwarna coklat. Dari akar tunggang tumbuh akar- akar cabang, dari akar cabang tumbuh akar serabut yang berbentuk kecil- kecil dan membentuk masa yang rapat.
2. Batang
Batang utama cabai menurut (Hewindati, 2006 dalam Devi) tegak dan pangkalnya berkayu dengan panjang 20-28 cm dengan diameter 1,5-2,5 cm. Batang percabangan berwarna hijau dengan panjang mencapai 5-7 cm, diameter batang percabangan mencapai 0,5-1 cm. Percabangan bersifat dikotomi atau menggarpu, memiliki Batang berkayu, berbuku-buku.
Budidaya Tanaman Jagung Manis
1. Persyaratan Benih
Mengenal Tanaman Ubi Jalar
Indonesia memiliki beragam bahan pangan lokal selain beras yang mengandung karbohidrat cukup tinggi, seperti ubi jalar, ubi kayu, talas, uwi, gadung, jemawut dan lain-lain. Bahan pangan tersebut dapat ditemui di seluruh pelosok tanah air. Bahkan diantaranya dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sebagai bahan pangan pokok, seperti ubi jalar yang banyak dikonsumsi oleh orang Papua, jagung oleh masyarakat di Gorontalo, dan lain-lain.
Sayangnya, kebanyakan penduduk mengonsumsi beras sebagai bahan pangan
pokok sehingga tingkat konsumsi bahan pangan pengganti beras berkurang. Bahkan
tingkat konsumsi beras semakin tinggi karena jumlah penduduk yang semakin
bertambah. Tambahan lagi adanya pandangan yang keliru pada sebagian masyarakat
yang mengaitkan makan ubi jalar dengan kemiskinan. Ini semakin menjauhkan ubi
jalar dalam menu makanan keluarga.
Keluarga memiliki peran
penting dalam memperkenalkan aneka ragam pangan pengganti beras sebagai sumber
karbohidrat kepada anak-anak sejak dini. Sikap patut diteladani, karena
membiasakan anak untuk tidak tergantung pada satu jenis bahan makanan saja.
Selain juga berguna untuk meningkatkan kandungan gizi dalam menu makan
keluarga.
Bahan pangan sumber karbohidrat adalah bahan pangan
yang memiliki kandungan karbohidrat cukup banyak. Karbohidrat merupakan salah
satu zat gizi pada makanan, yang apabila dikonsumsi dapat memberikan tenaga
bagi tubuh untuk menjalankan aktivitas[1].
Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang banyak
mengandung pati (lebih banyak mengandung amilopektin dibanding amilosa). Untuk
keperluan yang lebih luas lagi seperti pembuatan biskuit, ubi jalar perlu
dibuat tepung dengan modifikasi secara fermentasi. Fermentasi dapat dilakukan
dengan menambahkan bakteri penghasil enzim amilase seperti Bacillus substilis.
Enzim amilase merupakan enzim yang dapat mengubah susunan atau struktur amilopektin
dan amilosa. Diharapkan dari hasil fermentasi ini perbandingan amilosa lebih
banyak dibanding dengan amilopektin sehingga penggunaan tepung ubi jalar yang
difermentasi dapat mengurangi penggunaan terigu selama ini.
Ubi jalar menghasilkan karbohidrat yang lebih efisien
dibandingkan dengan padi, dengan biaya produksi yang lebih murah, lebih mudah,
dan risiko kegagalan panen yang lebih kecil. Produktivitas nasional ubi jalar
hingga saat ini masih rendah, 10-11 t/ha umbi segar. Di sentra produksi, petani
mampu memanen ubi jalar 35 t/ha umbi segar.
Rendahnya produktivitas nasional ubi jalar
diperkirakan karena rendahnya estimasi (under estimate) dan disarankan untuk
dilakukan verifikasi dan validasi data. Usaha produksi ubi jalar pada umumnya
dilakukan secara komersial. Areal dan wilayah produksi yang relatif rendah
tanpa fasilitasi dan bantuan Pemerintah, mengindikasikan bahwa usahatani ubi
jalar cukup kompetitif terhadap palawija lain dan menguntungkan secara
ekonomis.
Ubi jalar sebagai bahan pangan mengandung kalori,
vitamin, dan mineral cukup tinggi. Produk olahan ubi jalar sebagai pangan
sangat beragam, memungkinkan untuk memperbesar porsi penggunaannya sebagai
pangan substitusi. Diperlukan peningkatan citra ubi jalar ssebagai makanan
bermartabat tinggi, tidak lagi diposisikan sebagai makanan lapisan masyarakat
bawah. Di Amerika Serikat, Eropa, dan Asutralia, ubi jalar justru menjadi
makanan istimewa. Ekspor ubi jalar goreng ke Jepang dari Indonesia secara
kontinu dalam jumlah yang besar menunjukkan bahwa masyarakat Jepang
mengapresiasi ubi jalar sebagai makanan yang layak. Adanya kesadaran masyarakat
Indonesia untuk tidak merasa malu mengonsumsi ubi jalar dipastikan akan
meningkatkan permintaan ubi jalar dan diversifikasi bahan pangan nasional[2].
Dalam
sistematika ( taksonomi ) tumbuhan, tanaman ubu jalar diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledone
Ordo
: Convolvulales
Famili
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomea
Spesies
: ipomea batatas L. Sin. Batatas edulis Choisy.
Tanaman
ubi jalar termasuk tumbuhan semusim yang memiliki susunan tubuh utama terdiri
dari batang, ubi, daun, bunga, buah.
Morfologi
ubi jalar sendiri sebagai berikut :
1.
Batang
Batang tanaman berbentuk bulat, tidak
berkayu, berbuku-buku, dan tipe pertumbuhan tegak atau merambat. Panjang batang
tanaman merambat antara 2m-3m dan pada tipe tegak antara 1m-2m.ukuran batang
dibedakan menjadi 3 macam yaiti : besar, sedang, dan kecil. Warna batang
biasanya hijau tua sampai keungu-unguan.
2.
Ubi
Bentuk
ubi biasanya bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai tidak rata.
Bentuk ubi yang ideal adalah lonjong agak panjang dengan berat antara 200g -
250g per ubi. Kulit ubi biasanya berwarna putih, kuning, ungu kemerah-merahan,
struktur kulit ubi antara tipis sampai dengan tebal dan biasanya bergetah.
3.
Daun
Daun
berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi rata atau berlekuk dangkal sampai
berlekuk dalam, sedangkan bagian ujung daun meruncing. Helaian daun berukuran
lebar, menyatu mirip bentuk jantung, namun ada pula yang bersifat menjari. Daun
biasanya berwarna hijau tua atau hijau kekuning-kuningan.
4.
Bunga
Bunga ubi jalar berbentuk mirip “
terompet “ tersusun dari lima helai daun mahkota, lima helai daun bunga, dan
satu tangkai putik. Mahkota bunga berwarna putih atau putih keungu-unguan.
Bunga ubi jalar mekar pada pagi hari mulai pukul 04.00-11.00.bila terjadi
penyerbukan buatan, bunga akan membentuk buah.
5.
Buah
Buah ubi jalar berbentuk bulat
berkotak tiga, berkulit keras, dan berbiji.
[1] Saraswati Soegiharto.
2011. Ubi Jalar Bahan Pangan Alternatif
[2]Zuraida. 2009. Status
ubi Jalar Sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Sumber Karbohidrat. http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/ippan/article/view/2633
Mengenal Tanaman Jambu Kristal
Jambu kristal berasal
dari Taiwan, dapat tumbuh pada tanah yang gembur maupun liat, pada tempat
terbuka, dan mengandung air yang cukup banyak. Tanaman jambu kristal (Psidium guajava L.) tumpuh pada
ketinggian 1m sampai 1.200 m dari permukaan laut. Jambu kristal berbunga
sepanjang tahun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 2 m sampai 10 m, percabangan
banyak. Batangnya berkayu, keras, kulit batang licin, berwarna coklat kehijauan
(Wiratmaja, 2017).
Jambu kristal (Psidium guajava L.) tersebar dari Asia
Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Sri Lanka. Jumlah
dan jenis tanaman ini cukup banyak, diperkirakan saat ini terdapat sekitar 150
spesies di dunia. Tanaman ini (Psidium
guajava L.) mudah dijumpai di daerah beriklim tropis maupun subtropis.
Jambu Kristal seringkali ditanam di pekarangan rumah. Tanaman ini sangat
adaptif dan dapat tumbuh tanpa pemeliharaan. Di Jawa sering ditanam sebagai tanaman
buah, sangat sering hidup alamiah di tepi hutan dan padang rumput (Wijayanti,
2015).
Menurut Parimin (2005) sistematika dan klasifikasi tanaman jambu kristal digolongkan sebagai berikut:
Kingdm : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn.
Jambu kristal mempunyai biji
kurang dari 3%, sepintas jambu kristal hampir tidak berbiji , daging buahnya
renyah. Permukaan buah memiliki tonjolan tidak merata. Memiliki bobot buah
berkosar antara 250─500 g tiap buah. Kulit luar berwarna hijau muda, pada
bagian daging buah berwarna putih. Pada saat buah hampir matang teksturnya
renyah dan ketika puncak kematangan teksturnya menjadi empuk. Buah ini memiliki
banyak air, serta rasanya manis dengan kadar kemanisan 11─12 brik. Pada
penyimpanan jangka panjang, jambu kristal bisa tahan simpan dengan busa jaring
dan penutup plastik hingga 1 bulan pada suhu 5─7ºC (Damayanti, 2016).
Jambu kristal kristal merupakan tanaman yang dapat berbuah secara continue sepanjang tahun. Pada umur 2 tahun tanaman ini bisa menghasilkan 70 – 80 kg per tanaman selama 6 bulan dengan bobot per buah bisa mencapai 500 – 900 gram. Permukaan buah jambu kristal kristal berkulit mulus, mempunyai lapisan lilin yang cukup tebal, sedangkan bagian daging buah berwarna putih, mempunyai tekstur renyah dengan kadar total padatan terlarut 11 – 12 briks dan kadar air yang cukup tinggi. Tanaman ini mempunyai morfologi daun yang relatif lebih besar dibanding sejenis lain serta memiliki tekstur daun yang lebih kaku sehingga jambu kristal lebih tahan terhadap cekaman kekeringan dan hama penyakit (Fatoni, 2011).
Menurut Wijayanti, (2015) dari segi morfologi, tanaman jambu kristal dibedakan dalam beberapa bagian, yaitu akar, batang, daun, bunga, serta buah dan biji.
Perakaran jambu kristal tunggang dan bercabang berbentuk kerucut atau meruncing, tumbuh lurus kedalam tanah, mempunyai banyak cabang, serta memiliki warna coklatan muda hingga tua. Akar pohon sanggup menembus tanah hingga kedalaman 50 m (Wijayanti, 2015).
Tanaman jambu kristal memiliki
habitus berupa semak atau perdu dengan tinggi pohon dapat mencapai 9 meter,
lebar tajuk tanaman 2 - 2,5 m, percabangan 30 - 45° (Hadiati, 2015). Tanaman
jambu kristal memiliki batang muda berbentuk segiempat, sedangkan batang tua
berkayu keras berbentuk gilig dengan warna cokelat. Permukaan batang licin
serta lapisan kulitnya tipis dan mudah terkelupas. Bila kulitnya dikelupas akan
terlihat bagian dalam batang yang berwarna hijau.
Batang tumbuh tegak lurus dengan
percabangan simpodial. Batang berruas pendek serta memiliki banyak cabang yang
tumbuh pada batang utama.
3 Daun
Bentuk daun yang paling dominan
adalah bentuk daun lonjong. Perbedaan pada bentuk daun dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik dan faktor lingkungan (Parimin, 2005). Daun jambu kristal
memiliki bentuk pangkal daun yang asimetri, dengan ujung daun yang tumpul dan
tepi daun rata. Tekstur daun jambu kristal menyerupai kertas dengan permukaan
daun yang pucat (glaucous) dan adanya bulu-bulu halus, pendek dan jarang
(pubescent). Daun jambu kristal umumnya berwarna hijau (Parimin 2005). Daun ini
dilengkapi dengan adanya pertulangan daun menyirip, kaku dan urat-urat nampak
jelas.
4 Bunga
Bunga jambu kristal umumnya
berwarna putih dan ada yang merah berbau harum serta tumbuh pada ketiak daun
atau pada ujung cabang muda. Bunga jambu kristal termasuk bunga lengkap yang
memiliki bagian-bagian bunga yakni kelopak, mahkota, benang sari, dan putik,
termasuk bunga yang sempurna atau banci (bisexual) karena memiliki benang sari
fertil dan putik fertil. Bunga jambu kristal memiliki bentuk simetri radial
(aktinomorf), tipe perbungaannya tunggal atau dalam kelompok kecil, yang
terdiri atas 1–3 bunga. Bagian-bagian bunga tidak saling berlekatan (free).
Bunga memiliki kelopak berwarna
hijau dengan ciri khusus synsepalous yang artinya daun-daun kelopak berlekatan
membentuk calyx berbentuk tabung yang akan membelah menjadi 2–5 bagian yang
tidak sama bila bunga mulai mekar. Selain itu, bunga memiliki mahkota bunga
yang berbentuk bulat telur terbalik, berwarna putih, berjumlah 5–10 helai yang
tidak saling berlekatan (apopetalous) dan mudah rontok.. Bunga jambu ini dapat
berbunga dan menjadi bakal buah dengan penyerbukan yang dibantu dengan angin
maupun dengan hewan atau serangga sekitar (Wiratmaja, 2017).
Memiliki buah dengan bentuk bulat memanjang dan sedikit oval berwarna hijau pada saatu muda hingga kekuningan pada saat tua, buah ini tergolong buah tunggal pada satu bunga hanya menghasilkan satu buah saja. Buah jambu biji memiliki panjang buah berkisar antara 5.5–12,0 cm, dengan lebar buah antara 6,0–9,2 cm. Panjang tangkai buahnya antara 1,5–3,0 cm, sedangkan bobot buah yang terukur berkisar antara 150–350 gram (Jaya, 2018). Daging buah tebal berwarna, serta memiliki biji kecil, keras, dan berwarna putih kekuningan yang berkumpul di tengah. Dalam satu buah hanya memiliki 3% biji (Soedjito, 2008).
Referensi:
Damayanti, N. T. (2016). Potensi Pengembangan
Tanaman Jambu Kristal (Psidium guajava .) berdasarkkan aspek Agroklimat di Jawa
Barat. Skripsi Insitut Pertanian Bogor.
Hadiati S., d. L. (2015). Bertanam Jambu Biji di
Pekarangan. Jakarta: Agriflo.
Parimin. (2005). Jambu Biji dan Ragam
Pemanfaatannya. Jakarta: Niagasadaya.
Soedjito, P. D. (2008). Peluang Usaha Budidaya
Jambu Merah. Yogyakarta: KANISIUS.
Wijayanti, D. (2015). Budidaya Jambu Biji. Yogyakarta:
INDOPUBLIKA.
Wiratmaja, I. W. (2017). Budidaya Jambu Biji
Kristal (Psidium guajava L.). Program Studi Agroteknologi Fak. Pertanian
UNIV.UDAYANA.
Mengenal Tanaman Jagung Manis
Jagung (Zea mays Strut) merupakan salah satu tanaman pangan pokok ke dua di Indonesia setelah padi. Dalam 100 g jagung mengandung 90 kkal, karbohidrat 19 g, gula 3,2 g, lemak 1,2 g, protein 3,2 g, vitamin A 10 g, Vitamin B9 46 g, vitamin C 7mg, besi 0,5 g, magnesium 37 mg dan kalium 270 mg (Syukur, 2013). Selain bagian bijinya bagian lain dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan seperti bagian batang dan daun untuk pakan ternak dan buah jagung muda untuk sayur dan lain sebagainya (Syofia et. all, 2014).
Menurut Rochani
(2006) taksonomi tanaman jagung diklasifikasi sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Spermathopyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae
Genus :
Zea
Spesies :
Zea mays saccharata Strut.
Morfologi
tanaman jagung terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan biji sebagai berikut
:
1.
Akar
Tanaman
jagung memiliki system perakaran perakaran serabut dengan 3 macam akar yaitu
akar seminal, akar adventif dan akar udara (Riwandi,
Handajaningsih dan Hasanudin, 2014). Akar
seminal adalah akar yang tumbuh ke bawah pada saat biji berkecambah, ketika
plumula muncul ke permukaan tanah pertumbuhan akar ini akan melambat (Muhadjir,
2018). Akar adventif merupakan akar yang tumbuh pada buku di ujung
mesokotil, kemudian berkembang secara berurutan ke atas hingga 7 sampai dengan
10 didalam permukaan tanah. Akar adventif memiliki peran untuk menyerap unsur
hara dan air pada tanah. Akar udara yaitu akar yang muncul pada dua atau tiga
buku diatas permukaan tanah. Akar ini berfungsi untuk menyangga tanaman jagung
agar tidak mudah rebah. Akar udara juga berperan menyerap unsur hara dan air (Riwandi,
Handajaningsih dan Hasanudin, 2014).
2.
Batang
Tanaman jagung
memiliki batang yang beruas namun tidak berlubang seperti padi. Bagian dalam
batang jagung berisi berkas-berkas pembulu yang dibungkus oleh kulit yang keras
dan tipis. Jumlah ruas pada batang berkisar antara 8-21. Batang jagung mempunyai
diameter 3-4 cm (AAK,
1993). Tinggi batang tanaman jagung berkisar antara 150-250 dibungkus oleh
pelepah daun yang berselang seling disetiap buku. Bagian bawah batang jagung
berbentuk bulat agak pipih, sedangkan bagian atas berbentuk silindris. Tunas
batang yang berkembang akan menjadi bunga betina (Riwandi,
Handajaningsih dan Hasanudin, 2014).
3.
Daun
Daun
tanaman jagung berbentuk seperti pitan dengan ujung yang meruncing, berwarna
hijau dan tidak memiliki tangkai daun. Jumlah daun tanaman jagung bervariasi
antara 8-15 helai. Tanaman jagung didaerah tropis memiliki jumlah daun relative
lebih banyak dibandingkan tanaman jagung di daerah beriklim sedang (Riwandi,
Handajaningsih dan Hasanudin, 2014). Daun
tanaman jagung muncul pada buku-buku batang, pelepahnya menyelubungi batang
tanaman jagung. Panjang dari daun tanaman jagung bervariasi antara 30-150 cm
dengan lebar 4-15 cm dengan tulang daun yang keras. Helai daun memiliki tepian
yang halus dan kadang bergelombang. Daun jagung memiliki lidah daun (lingula)
yang transparan dan tidak mempunyai telinga daun (auriculae). Bagian atas daun
memiliki bulu dan memiliki baris memanjang yang terdiri dari sel-sel bulliform (Muhadjir,
2018).
4.
Bunga
Tanaman
jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina letaknya terpisah, namun masih
dalam satu tanaman sehingga disebut tanaman berumah satu. Bunga jantan berupa
malai terletak di pucuk tanaman, sedangkan bunga betina berbentuk tongkol yang
terdapat pada pertengahan batang (Riwandi,
Handajaningsih dan Hasanudin, 2014). Bunga
jantan pada umumnya tumbuh 1-2 hari sebelum muncul rambut (style) pada bunga
betina, oleh karena itu tanaman jagung mempunyai sifat menyerbuk silang. Bagian
bunga jantan meliputi gluma, lodikula, palea, anther, filarnen dan lemma.
Sedangkan bunga betina terdiri dari tangkai tongkol, tunas kelobot, calon biji,
calon jenggel, penutup kelobot dan rambut-rambut (Muhadjir,
2018).
5.
Biji
Biji
jagung dibungkus oleh kulit yang terdiri dari dua lapis sel yang disebut
integument. Pada biji yang sudah masak dinding sel telur (perikarp) melekat
sangat erat pada kulit biji solah-olah seperti selaput tunggal. Kulit biji dan
perekap yang bersatu dan menjadi satu lapisan yang disebut hull yang menjadi
ciri khas dari tanaman rumput-rumputan. Bagian endosperm dan embrio yang
merupakan sumber energi mempunyai dua bagian yaitu internal dan eksternal.
Bagian internal adalah kotiledon dan skutellum, sedangkan bagian eksternal
adalah endosperem. Kotiledon diselubungi oleh lapisan sel-sel tipis yang
disebut epitelium yang terletak diantara kotiledon dan endosperm. Scutellum ialah
penghubung yang terdapat pada bagian tengah kotiledon. Endosperm mempunyai dari
dua bagian yaitu endosperm keras dan endosperm lunak. Koleoptil yaitu calon
daun yang akan melakukan penetrasi ke atas tanah dalam proses perkecambahan (Muhadjir,
2018).
Referensi
AAK (1993) Jagung. Yogyakarta: Kanisius.
Muhadjir, F. (2018) Karakteristik Tanaman
Jagung.
Riwandi, Handajaningsih, M. and Hasanudin
(2014) Teknik budidaya Jagung Dengan Sistem Organik Di Lahan Marjinal.
Bengkulu: UNIB Press.
Rochani, S. (2006) No Title. Tarakan:
Azka Mulia Media.
Syukur, M. (2013) Jagung Manis.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Dan Penduduk Surgapun Bertani
Mungkin bagi sebagian orang tak
mengira jika di Surga ada petani atau orang yang melakukan kegiatan bercocok
tanam. Namun faktanya di Surga sekalipun masih ada Petani. Begitulah kisah yang
pernah dituturkan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari. Seperti apa
kisahnya? Mari kita simak bersama penuturan beliau berikut ini.
Pada suatu
hari duduklah Rasulullah dan para sahabatnya disebuah majelis, ketika itu hadir
pula seorang laki-laki dari kaum Badui. Rasulullah menggatakan bahwa di Surga
ada orang yang meminta izin kepada Allah SWT untuk menanam tanaman, entah
mengapa orang tersebut tiba-tiba berkeinginan untuk menanam tanaman.
Kemudian
Allah SWT berkata pada orang tersebut “hai fulan mengapa kamu ingin menanam
tanaman? Padahal di Surga ini sudah ada semua jenis tanaman, kamu tinggal minta
saja pasti keinginanmu akan terkabulkan”. Kemudian orang tersebut pun menjawab
“Ya Allah… entah mengapa aku tiba-tiba saja ingin menanam tanaman”.
Menanam
tanaman merupakan salah satu asas dalam islam dan bukan merupakan persoalan
yang sepele. Menanam tanaman bukan sebatas aspek ekonomi untuk mencari nafkah
saja. Melainkan merupakan aspek ibadah yang bisa berbuah pahala sedekah sampai
hari kiamat jika dari tanaman tersebut bisa dinikmati hasilnya oleh manusia,
binatang dan burung-burung.
Kemudian
Allah SWT memberikan benih pada orang tersebut seraya berkata “ambilah benih
ini wahai fulan kemudian tanamlah seperti yang kau inginkan”. Orang tersebut
lantas mengambil benih tersebut dan menanamnya seperti yang dia inginkan.
Maka
Subhanallah tanaman itu pun tumbuh, dengan pertanaman yang sangat cepat. Tinggi
tanaman itu pun sejauh mata memandang dan besarnya mencapai sebesar gunung. Dan
dengan cepat pula tanaman tersebut bisa berbunga dan berbuah. Kemudian Allah
SWT berkata pada orang yang menanam tanaman itu “makanlah buah dari hasil
tanaman uang kau tanam tadi, sungguh manusia tidak akan pernah merasa kenyang dengan
syahfat nafsunya”.
Berkatalah orang
Badui tadi setelah mendengar kisah dari Rasulullah SAW tersebut “pasti yang
meminta kepada Allah untum menanam tanaman tadi adalah orang dari kaum Anshor
atau orang Quraisy karena kalangan merekalah yang punya pengetahuan dalam
bercocok tanam sedangkan kami kaum Badui hidup Nomaden (berpindah-pindah
tempat) dan tidak mengerti perihal bercocok tanam”. Mendengar perkataan dari si
Badui Rasulullah SAW pun tersenyum.
Dari
penjelasan tadi dapat kita ketahui bahwa di Surga nanti terdapat kenikmatan
yang tiada tara dan tidak ada sedikitpun bandingannya dengan kenikmatan di dunia.
Sungguh kenikmatan yang tidak bisa dibayangkan semasa kita hidup di dunia ini.
Sebagaimana yang digambarkan oleh
Allah SWT dalam firmanya yang artinya : “Mereka didalamnya (Surga) memperoleh
apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi kami ada tambahannya”. (QS. Qaf : 35).
Dan firman Allah yang lainnya dalam surat Fusilat ayat 31 yang artinya “Kamilah
Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya maku
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang
kamu minta”. (QS. Fusilat : 31).
Dengan mengetahui kenikmatan di
Surga yang telah Allah SWT janjikan kepada hambanya yang beriman, maka kita
seharusnya lebih bersemangat untuk meraih apa yang telah dijanjikan Allah yaitu
Surga yang kita kekal didalamnya. Wallahu ‘alam bish showab.